One Pesantren One Product Jawa Barat Raup Transaksi Rp 21 Miliar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pesantren simpan kekuatan yang besar selaku pendorong ekonomi warga. Kecuali jadi pusat pengajaran dan keagamaan, pesantren menjadi pusat aktivitas ekonomi warga.
sering kesemutan ini penyebabnya
Buat mengoptimalkan kekuatan ekonomi pesantren, Pemerintahan Wilayah (Pemda) Propinsi Jawa Barat (Jawa barat) bereksperimen. Diantaranya dengan mengeluarkan program One Pesantren One Product (OPOP) pada 2018 kemarin.
Ridwan Kamil menjelaskan sampai sekarang ini 1.500 pesantren mengikut program OPOP. Di tengah-tengah wabah COVID-19, Pemda Propinsi Jawa barat berusaha memperlebar pasar dengan manfaatkan basis digital.
"1500-an pesantren Alhamdulillah saat ini telah mempunyai usaha dan sukses sepanjang wabah sebab dituntun oleh Pemda Propinsi Jawa barat untuk mengawali program wiraswasta dan go digital," tutur Ridwan Kamil dalam info resminya dicatat, Bandung, Selasa, 9 Desember 2020.
Ridwan Kamil akui Pemda Propinsi Jawa barat menarget 5.000 pesantren tergabung dalam program OPOP. Ini untuk menunjukkan jika semangat wiraswasta di pesantren dan digitalisasi bukan hanya punya masyarakat perkotaan, dan juga untuk masyarakat di pedesaan sebagai pangkalan kehadiran pesantren.
Ridwan Kamil Mengharap s/d periode akhir kedudukannya, sasaran 5.000 Pesantren tergabung dalam program OPOP dapat direalisasikan. Itu menunjukkan semangat wiraswasta dan digitalisasi bukan hanya punya masyarakat kota, dan juga untuk masyarakat di perdesaan.
Sepanjang wabah COVID-19, Ridwan Kamil menjelaskan semua produk pesantren yang bergabung dalam OPOP ditawarkan lewat pameran daring (online). Ini untuk lebih mempermudah konsumen dan pesantren lakukan transaksi bisnis jual beli.
"Sepanjang wabah COVID-19 kita lakukan pameran online, jadi konsumen dapat mengeklik seakan-akan ada dalam tempat pameran dan produknya dan hingga dapat lakukan transaksi bisnis ke pesantren," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil memberi penghargaan tiga terhebat pesantren yang meningkatkan wiraswasta. Produk ke-3 pesantren itu akan dipropagandakan ke pasar global.
Saat itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Propinsi Jawa barat Kusmana Hartadji memberikan laporan, keseluruhan transaksi bisnis dalam jumpa usaha OPOP sebesar Rp21 miliar.
"Proses jumpa usaha diadakan secara daring dan langsung, panitia mengundang beberapa perwakilan Indonesia di luar negeri untuk kurasi produk yang diperlukan," sebutkan Kusmana.
Pada acara itu, Dinas KUK Jawa barat mengenalkan pengembangan dan alih bentuk digital yakni web untuk transaksi bisnis jual beli produk OPOP lewat situs opop.jabarprov.go.id.
"Di web itu ada aktivitas pameran produk OPOP online hingga dapat dilihat secara internasional. Di situs itu akan mempermudah transaksi bisnis sebab akan terhubung langsung di antara penjual dan konsumen di program WhatsApp," sebut Kusmana.
2 tahun berjalan, program OPOP mendapatkan animo dari Kementerian Pemberdayaan Aparat Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Republik Indonesia (RI). KemenPANRB memberi penghargaan Hebat 45 Pengembangan Servis Khalayak 2020 ke Pemda Propinsi Jawa barat lewat OPOP di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020).
Penghargaan memanglah bukan hal paling penting dalam membuat Jawa barat. Tetapi, penghargaan bisa memvisualisasikan jika program OPOP telah sentuh ke akar masalah dan faedahnya dapat dirasa langsung oleh warga. (Arie Nugraha)
Pemerintahan tengah rancang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja untuk tangani peraturan dan potong birokrasi.